Sinopsis:
Sejak lulus S1, hampir 2 tahun Muluk belum mendapatkan pekerjaan. Meskipun selalu gagal tetapi Muluk tidak pernah berputus asa.
Pertemuan dengan pencopet bernama Komet tak disangka membuka peluang pekerjaan bagi Muluk. Komet membawa Muluk ke markasnya, lalu memperkenalkan kepada bosnya bernama Jarot. Muluk kaget karena di markas itu berkumpul anak-anak seusia Komet yang pekerjannya adalah mencopet.
Akal Muluk berputar dan melihat peluang yang ia tawarkan kepada Jarot. Ia meyakinkan Jarot bahwa ia dapat mengelola keuangan mereka, dan meminta imbalan 10% dari hasil mencopet, termasuk biaya mendidik mereka.
“Usaha yang dikelola Muluk berbuah, namun di hati kecilnya tergerak niat untuk mengarahkan para pencopet agar mau merubah profesi mereka. DIbantu dua rekannya yang juga sarjana, Muluk membagi tugas mereka untuk mengajar agama, budi pekerti dan kewarganegaraan.
Berhasilkah mereka mendidik anaka-anak tersebut?
APa yang terjadi jika orang tua Muluk mengetahui bahwa gaji anaknya dari hasil mencopet?
Sumber :
http://cheerfulhome.blogdetik.com/alangkah-lucunya-negeri-ini-sinopsis-film/
Analisis:
Film ini membawa pesan moral yang sangat menggugah dengan tema kemiskinan. Memang. Banyak yang terjadi di negeri ini akhir-akhir ini, salah satunya korupsi. Itu juga yang sebenernya menjadi tema khusus film ini, mau nyentil soal korupsi dan koruptor sebenernya. Betapa sulitnya anak-anak seperti itu harus mencopet dan dicopet pula lah hak-hak kaum minoritas seperti mereka oleh koruptor yang kita tahu jauh ‘lebih berpendidikan’.